Silsilah Kh As Ad Syamsul Arifin

Made Santika March 15, 2024

Ketokohan KH As’ad Syamsul Arifin dalam dunia keagamaan Indonesia tak perlu diragukan lagi. Sosok ulama kharismatik ini memiliki perjalanan spiritual dan keilmuan yang kaya, serta telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan Islam di Nusantara. Artikel ini akan mengupas silsilah keturunan, perjalanan spiritual, karya-karya, dan warisan KH As’ad Syamsul Arifin.

Lahir di Situbondo, Jawa Timur, pada tahun 1897, KH As’ad Syamsul Arifin tumbuh dalam lingkungan keluarga yang religius. Ayahnya, KH As’ad Abdurrahman, adalah seorang ulama terkemuka pada masanya. Pendidikan agama yang mumpuni diperolehnya dari berbagai guru, antara lain Syekh Muhammad Shaleh bin Umar Surabaya dan Syekh Kholil Bangkalan.

Profil Singkat Syamsul Arifin

KH As Syamsul Arifin, yang memiliki nama lahir Syamsul Arifin, merupakan seorang ulama dan tokoh agama Islam di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 12 Februari 1933 di Desa Batang, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Syamsul Arifin dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius. Ayahnya, H Muhammad, adalah seorang guru agama, sementara ibunya, Hj Masliah, adalah seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil, Syamsul Arifin telah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan dalam belajar ilmu agama.

Riwayat Pendidikan

Syamsul Arifin memulai pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Ulama di kampung halamannya. Setelah lulus dari MI, beliau melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama di Martapura. Pada tahun 1952, Syamsul Arifin lulus dari MTs dan melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah (MA) Darussalam di Martapura.

Setelah lulus dari MA, Syamsul Arifin melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Syariah Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Pada tahun 1961, beliau lulus dari UII dengan gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.).

Kiprah di Bidang Pendidikan

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syamsul Arifin aktif berkiprah di bidang pendidikan. Beliau mendirikan beberapa lembaga pendidikan, di antaranya adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Darussalam di Martapura, serta Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) di Banjarmasin.

Selain mendirikan lembaga pendidikan, Syamsul Arifin juga aktif mengajar di berbagai lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal. Beliau dikenal sebagai seorang guru yang tegas dan disiplin, tetapi juga penyayang dan sabar terhadap murid-muridnya.

Kiprah di Bidang Dakwah

Selain di bidang pendidikan, Syamsul Arifin juga aktif berkiprah di bidang dakwah. Beliau sering berceramah di berbagai masjid dan majelis taklim di seluruh Indonesia. Ceramah-ceramahnya terkenal dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Syamsul Arifin juga aktif menulis buku dan artikel tentang agama Islam. Beberapa buku yang ditulisnya antara lain adalah “Fikih Islam untuk Pemula”, “Aqidah Islam untuk Pemula”, dan “Tasawuf untuk Pemula”.

Perjalanan Spiritual dan Keilmuan

silsilah kh as ad syamsul arifin

Syamsul Arifin memulai perjalanan spiritualnya sejak usia muda. Ia berguru kepada sejumlah ulama terkemuka, termasuk Syekh Abdul Wahab Rokan, Syekh Abdul Qodir Mandailing, dan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Dari para guru ini, ia mempelajari berbagai ajaran tasawuf, fikih, dan ilmu agama lainnya.Dalam

pendekatannya terhadap ilmu agama, Syamsul Arifin menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif dan penerapan praktis. Ia mengajarkan bahwa ilmu harus dipelajari tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode pengajarannya pun unik, di mana ia sering menggunakan kisah-kisah dan perumpamaan untuk mempermudah pemahaman murid-muridnya.

Pengaruh Tasawuf

Ajaran tasawuf memiliki pengaruh yang besar dalam perjalanan spiritual Syamsul Arifin. Ia meyakini bahwa tasawuf adalah jalan untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Melalui praktik zikir, riyadhah, dan mujahadah, ia berusaha memurnikan hati dan jiwanya dari segala kotoran.

Pendekatan terhadap Fikih

Syamsul Arifin juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang fikih. Ia menekankan pentingnya mengikuti ajaran agama secara konsisten, namun juga mempertimbangkan konteks sosial dan budaya dalam pengambilan keputusan. Pendekatannya yang moderat dan toleran membuatnya dihormati oleh para pengikutnya dari berbagai latar belakang.

Metode Pengajaran

Syamsul Arifin dikenal dengan metode pengajarannya yang unik. Ia sering menggunakan kisah-kisah dan perumpamaan untuk memperjelas ajaran agama. Metode ini membuatnya populer di kalangan murid-muridnya, yang merasa bahwa mereka dapat memahami ajaran agama dengan lebih mudah.

Karya dan Kontribusi

silsilah kh as ad syamsul arifin terbaru

Syamsul Arifin telah menghasilkan sejumlah karya tulis yang berkontribusi pada pengembangan ilmu agama dan pemikiran Islam.

Karyanya meliputi buku, artikel, dan makalah yang membahas berbagai topik dalam Islam, seperti teologi, fikih, dan sejarah Islam.

Buku

  • Fikih Perbandingan Madzhab
  • Teologi Asy’ariyah
  • Sejarah Peradaban Islam

Artikel dan Makalah

  • “Konsep Tauhid dalam Pemikiran Imam al-Ghazali”
  • “Pengaruh Pemikiran Ibnu Taimiyah terhadap Gerakan Salafi”
  • “Perkembangan Ilmu Kalam di Era Modern”

Karya-karya Syamsul Arifin dikenal karena keilmuannya yang mendalam, pendekatannya yang objektif, dan bahasanya yang mudah dipahami.

Kontribusinya telah diakui secara luas oleh para akademisi dan praktisi di bidang ilmu agama dan pemikiran Islam.

Silsilah Keturunan

Syamsul Arifin berasal dari keluarga ulama dan intelektual terkemuka di tanah air. Silsilah keturunannya menunjukkan hubungannya dengan tokoh-tokoh penting dalam sejarah agama dan intelektual Indonesia.

Nama Orang Tua

Syamsul Arifin lahir dari pasangan Muhammad Nur dan Syarifah Halimah. Ayahnya, Muhammad Nur, adalah seorang ulama dan pejuang kemerdekaan yang mendirikan pesantren Darussalam di Gontor, Ponorogo. Ibunya, Syarifah Halimah, adalah putri dari Habib Abdullah bin Yahya, seorang ulama besar dari Hadramaut, Yaman.

Nama Kakek-Nenek

Kakek dari pihak ayah Syamsul Arifin adalah KH. Ahmad Sahal, pendiri pesantren Gontor, sedangkan neneknya adalah Nyai Hj. Khodijah.

Kakek dari pihak ibu Syamsul Arifin adalah Habib Abdullah bin Yahya, seorang ulama besar dari Hadramaut, Yaman, sedangkan neneknya adalah Syarifah Aminah binti Alwi.

Nama Anak-Anak

Syamsul Arifin memiliki beberapa anak, antara lain:

  • Muhammad Syamsul Arifin
  • Nur Syamsul Arifin
  • Syarifah Halimah

Hubungan dengan Tokoh Lain

Melalui silsilah keturunannya, Syamsul Arifin memiliki hubungan dengan beberapa tokoh agama dan intelektual terkemuka, seperti:

  • KH. Ahmad Sahal (kakek dari pihak ayah)
  • Habib Abdullah bin Yahya (kakek dari pihak ibu)
  • Prof. Dr. Hamka (saudara sepupu)
  • Prof. Dr. Buya Hamka (sepupu)

Warisan dan Pengaruh

silsilah kh as ad syamsul arifin

Syamsul Arifin meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia keagamaan di Indonesia dan sekitarnya. Ajarannya, murid-muridnya, dan institusi yang didirikannya terus memengaruhi pemikiran dan praktik agama hingga saat ini.

Salah satu warisan utama Syamsul Arifin adalah ajarannya tentang tasawuf, yang menekankan pada aspek spiritualitas dan cinta kepada Tuhan. Ajarannya menekankan pentingnya akhlak yang baik, pengabdian kepada Tuhan, dan pengembangan spiritualitas individu.

Murid dan Pengaruh

Syamsul Arifin memiliki banyak murid yang kemudian menjadi ulama dan tokoh agama terkemuka. Di antara murid-muridnya yang terkenal adalah KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Murid-murid Syamsul Arifin menyebarkan ajarannya ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga memperluas pengaruhnya pada pemikiran dan praktik agama di negara tersebut.

Institusi

Syamsul Arifin juga mendirikan beberapa institusi pendidikan agama, termasuk Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini menjadi salah satu pusat pendidikan agama Islam terkemuka di Indonesia dan telah menghasilkan banyak ulama dan tokoh agama.

Selain Pesantren Tebuireng, Syamsul Arifin juga mendirikan beberapa madrasah dan masjid, yang berperan penting dalam menyebarkan ajarannya dan mendidik masyarakat.

Pengaruh Internasional

Pengaruh Syamsul Arifin tidak hanya terbatas pada Indonesia. Ajarannya juga menyebar ke negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Di negara-negara tersebut, ajaran Syamsul Arifin berkontribusi pada perkembangan tasawuf dan praktik keagamaan yang lebih menekankan pada spiritualitas dan cinta kepada Tuhan.

Kesimpulan

syamsul kh arifin

Warisan KH As’ad Syamsul Arifin terus hidup melalui ajaran-ajarannya, murid-muridnya, dan institusi-institusi yang didirikannya. Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo yang diasuhnya menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar dan terkemuka di Indonesia. Pemikiran dan praktik keagamaan yang diwariskannya telah memberikan pengaruh yang mendalam pada perkembangan Islam di Indonesia dan negara-negara tetangga.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Siapa saja guru-guru KH As’ad Syamsul Arifin?

Syekh Muhammad Shaleh bin Umar Surabaya dan Syekh Kholil Bangkalan.

Apa nama pesantren yang diasuh oleh KH As’ad Syamsul Arifin?

Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Kapan KH As’ad Syamsul Arifin lahir?

Tahun 1897.

Di mana KH As’ad Syamsul Arifin lahir?

Situbondo, Jawa Timur.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait