Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Made Santika March 20, 2024

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di tanah Jawa pada abad ke-13. Sistem pemerintahannya yang terstruktur dengan baik menjadi penopang kejayaan dan pengaruhnya yang luas. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang struktur, hukum, dan administrasi yang diterapkan dalam sistem pemerintahan Kerajaan Singasari.

Dengan menganalisis berbagai sumber sejarah, seperti prasasti dan catatan perjalanan, kita dapat merekonstruksi sistem pemerintahan yang kompleks dan efektif yang memungkinkan Kerajaan Singasari berkembang pesat dan meninggalkan warisan yang bertahan hingga saat ini.

Sejarah Singkat Kerajaan Singasari

sistem pemerintahan kerajaan singasari

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Timur pada abad ke-13. Kerajaan ini berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Kediri pada tahun 1222 M.

Asal-usul dan Perkembangan

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok, seorang mantan prajurit dari Tumapel. Pada tahun 1222 M, Ken Arok berhasil menggulingkan Raja Kediri, Kertajaya, dan mendirikan Kerajaan Singasari.

Setelah kematian Ken Arok pada tahun 1247 M, Kerajaan Singasari dipimpin oleh putranya, Anusapati. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Singasari mengalami perkembangan pesat. Anusapati berhasil menaklukkan beberapa wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pada tahun 1270 M, Anusapati dibunuh oleh Tohjaya, adik tirinya. Tohjaya kemudian naik takhta sebagai raja Singasari. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya. Tohjaya berhasil menaklukkan beberapa wilayah di Sumatra dan Kalimantan.

Raja-raja Penting dan Masa Pemerintahan

  • Ken Arok (1222-1247 M)
  • Anusapati (1247-1270 M)
  • Tohjaya (1270-1292 M)
  • Kertanegara (1292-1292 M)

Pengaruh Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari memiliki pengaruh yang besar pada wilayah sekitarnya. Kerajaan ini berhasil menaklukkan beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, dan Kalimantan. Pengaruh Kerajaan Singasari juga terlihat dalam bidang budaya. Kerajaan ini merupakan salah satu pusat perkembangan agama Hindu-Buddha di Jawa.

Struktur Sistem Pemerintahan

Kerajaan Singasari memiliki struktur pemerintahan yang tersentralisasi dengan raja sebagai pusat kekuasaan tertinggi. Struktur pemerintahan terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:

Jabatan dan Fungsi dalam Pemerintahan

Jabatan Fungsi
Raja Kepala negara dan pemerintahan, pemegang kekuasaan tertinggi
Mahapatih Perdana menteri, bertanggung jawab atas urusan pemerintahan
Rakryan Mahamantri Katrini Kepala urusan agama dan kebudayaan
Rakryan Mahamantri Halu Kepala urusan peradilan
Rakryan Mahamantri Sirikan Kepala urusan militer

Peran Raja

Raja memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan Singasari. Raja bertugas:

  • Memimpin kerajaan dan membuat keputusan penting
  • Memimpin pasukan perang
  • Menjaga ketertiban dan keamanan negara
  • Menjalankan fungsi keagamaan sebagai dewa-raja

Peran Dewan Penasihat dan Pejabat Lainnya

Raja dibantu oleh dewan penasihat yang terdiri dari para pejabat tinggi kerajaan. Dewan penasihat memberikan nasihat dan masukan kepada raja dalam mengambil keputusan. Pejabat lainnya dalam pemerintahan Singasari meliputi:

  • Patih
  • Senapati
  • Rakryan Juru
  • Rakryan Tumenggung
  • Rakryan Demung

Pejabat-pejabat ini memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu dalam menjalankan pemerintahan kerajaan.

Hukum dan Keadilan

Kerajaan Singasari memiliki sistem hukum yang terorganisir dan komprehensif. Hukum-hukum tersebut didasarkan pada adat istiadat, agama, dan pengaruh India.

Sistem Hukum

Sistem hukum Singasari terdiri dari dua jenis hukum utama: “rajadharma” dan “visayakarma” . Rajadharma adalah hukum yang mengatur kewajiban dan tanggung jawab raja, sedangkan visayakarma adalah hukum yang mengatur rakyat jelata.

Penegakan Hukum

Penegakan hukum dilakukan oleh pejabat kerajaan yang disebut “rakryan” . Mereka bertanggung jawab untuk menangkap dan menahan penjahat, serta mengadili dan menghukum mereka yang melanggar hukum.

Peradilan

Proses peradilan di Singasari sangat formal dan melibatkan beberapa tingkat pengadilan. Pengadilan tertinggi adalah “mantrinagara” , yang dipimpin oleh raja dan para menterinya. Pengadilan yang lebih rendah termasuk “bhumi mandala” (pengadilan daerah) dan “desa mandala” (pengadilan desa).

Peran Agama

Agama Hindu-Buddha memainkan peran penting dalam sistem hukum Singasari. Hukum-hukum sering didasarkan pada ajaran agama, dan pelanggaran terhadap hukum dianggap sebagai pelanggaran terhadap dewa-dewa.

Administrasi dan Keuangan

Kerajaan Singasari memiliki sistem administrasi dan keuangan yang cukup kompleks. Pembagian wilayah dan pengelolaan keuangan menjadi aspek penting dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kerajaan.

Sistem Administrasi dan Pembagian Wilayah

Kerajaan Singasari terbagi menjadi beberapa wilayah yang disebut bumi . Setiap bumi dipimpin oleh seorang adhyaksa yang bertugas mengatur segala urusan pemerintahan di wilayahnya. Di bawah adhyaksa , terdapat kuwu yang memimpin desa-desa.

Sistem Perpajakan dan Pengelolaan Keuangan

Kerajaan Singasari memperoleh pendapatan dari berbagai sumber, seperti pajak tanah, pajak perdagangan, dan upeti dari wilayah bawahan. Pajak tanah merupakan sumber pendapatan utama yang dibebankan kepada petani. Pengelolaan keuangan dilakukan oleh pejabat khusus yang disebut adhyaksa panca samgat .

Peran Pejabat Keuangan dan Administrator

Selain adhyaksa panca samgat , terdapat beberapa pejabat keuangan dan administrator penting lainnya, antara lain:

  • Adhyaksa tumapel: Bertanggung jawab atas keuangan kerajaan.
  • Kurawan: Bertugas mengelola perbendaharaan kerajaan.
  • Tosanji: Bertugas mengumpulkan pajak dan upeti.

Militer dan Pertahanan

kerajaan silsilah singasari kediri raja yuksinau peninggalan sejarah ketahui

Kerajaan Singasari memiliki kekuatan militer yang tangguh, menjadi salah satu faktor kunci dalam perluasan wilayah dan keberhasilannya.

Organisasi militer dibagi menjadi beberapa unit, termasuk infanteri, kavaleri, dan angkatan laut. Pasukan infanteri terdiri dari prajurit yang terampil dalam pertempuran jarak dekat, sedangkan kavaleri bertugas untuk serangan cepat dan manuver. Angkatan laut memegang peranan penting dalam menjaga keamanan wilayah pesisir dan melakukan ekspedisi ke luar negeri.

Taktik dan Strategi Perang

  • Kerajaan Singasari menggunakan taktik gerilya, menyergap musuh secara tiba-tiba dan melakukan serangan mendadak.
  • Mereka juga mahir dalam perang laut, menggunakan perahu cepat dan taktik manuver untuk mengalahkan musuh di laut.
  • Benteng dan pertahanan lainnya memainkan peran penting dalam strategi militer Singasari, memberikan perlindungan dari serangan musuh dan mengamankan wilayah yang telah ditaklukkan.

Benteng dan Pertahanan

  • Kerajaan Singasari membangun benteng-benteng pertahanan di lokasi strategis, seperti di puncak bukit dan dekat sungai.
  • Benteng-benteng ini dilengkapi dengan parit, tembok, dan menara pengawas, yang memberikan perlindungan dari serangan musuh.
  • Selain benteng, Kerajaan Singasari juga memanfaatkan bentang alam seperti hutan dan gunung sebagai pertahanan alami.

Kebudayaan dan Seni

sistem pemerintahan kerajaan singasari

Kerajaan Singasari memiliki pengaruh signifikan pada perkembangan kebudayaan dan seni Jawa. Pengaruh ini terlihat pada arsitektur, seni pahat, kesusastraan, dan kepercayaan agama.

Arsitektur

  • Candi Singasari: Candi utama Kerajaan Singasari, dibangun untuk menghormati pendiri kerajaan, Ken Arok.
  • Candi Jago: Candi yang dibangun pada masa pemerintahan Kertanegara, menampilkan ukiran relief yang menggambarkan adegan dari kitab Ramayana.

Seni Pahat

  • Patung Dwarapala: Patung penjaga yang ditempatkan di pintu masuk candi, melambangkan pelindung kerajaan.
  • Arca Ken Arok: Arca pendiri Kerajaan Singasari, menggambarkan Ken Arok sebagai sosok yang gagah dan perkasa.

Kesusastraan

  • Kakawin Arjuna Wijaya: Epos sastra yang mengisahkan perjalanan Arjuna, tokoh dari kitab Mahabharata, yang dikaitkan dengan Kertanegara.
  • Kakawin Sutasoma: Epos sastra yang mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual, ditulis oleh Mpu Tantular.

Agama dan Kepercayaan

Kerajaan Singasari menganut ajaran Buddha Mahayana, namun juga toleran terhadap agama Hindu dan kepercayaan animisme. Pengaruh agama terlihat pada seni dan arsitektur, seperti ukiran relief yang menggambarkan tokoh-tokoh Buddha dan candi yang dibangun dengan gaya arsitektur Buddha.

Pengaruh dan Warisan

hindu budha pengaruh kerajaan buddha dan arsitektur pemerintahan bahasa bangsa terhadap munculnya ke

Kerajaan Singasari meninggalkan jejak yang mendalam pada peradaban Jawa dan Indonesia secara keseluruhan. Pengaruhnya terlihat pada kerajaan-kerajaan berikutnya, serta warisan budaya dan sejarah yang bertahan hingga saat ini.

Pengaruh pada Kerajaan-Kerajaan Berikutnya

Kerajaan Singasari menjadi model pemerintahan dan militer bagi kerajaan-kerajaan Jawa selanjutnya, seperti Majapahit dan Demak. Sistem pemerintahan terpusat dan birokrasi yang efektif yang dikembangkan oleh Singasari diadopsi oleh kerajaan-kerajaan berikutnya, membentuk fondasi bagi sistem politik Jawa.

Warisan Budaya dan Sejarah

Singasari juga meninggalkan warisan budaya dan sejarah yang kaya. Candi-candi yang dibangun pada masa pemerintahan Kertanegara, seperti Candi Singasari dan Candi Jago, merupakan mahakarya arsitektur dan patung yang mencerminkan keterampilan dan estetika masyarakat Jawa kuno.

  • Seni: Seni Singasari dikenal dengan gaya realistis dan ekspresifnya, yang terlihat pada relief dan patung yang menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari dan legenda.
  • Arsitektur: Arsitektur Singasari menggabungkan pengaruh Hindu-Buddha dan Jawa, menghasilkan struktur yang megah dan estetis.
  • Pemerintahan: Sistem pemerintahan Singasari membentuk dasar bagi pemerintahan kerajaan-kerajaan Jawa selanjutnya, dan prinsip-prinsipnya masih dapat ditemukan dalam pemerintahan Indonesia modern.

Simpulan Akhir

Sistem pemerintahan Kerajaan Singasari merupakan perpaduan antara tradisi Jawa dan pengaruh Hindu-Buddha. Struktur pemerintahan yang terpusat, hukum yang tegas, dan administrasi yang efisien memungkinkan kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya. Warisan sistem pemerintahan Singasari terus memengaruhi perkembangan politik dan administrasi di Jawa hingga masa kini, menjadi bukti kehebatan dan kecerdasan para penguasa Singasari.

Jawaban yang Berguna

Apa peran raja dalam sistem pemerintahan Kerajaan Singasari?

Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Singasari. Ia memiliki peran sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan pemimpin tertinggi militer.

Bagaimana sistem hukum di Kerajaan Singasari ditegakkan?

Sistem hukum Kerajaan Singasari ditegakkan melalui pengadilan kerajaan yang dipimpin oleh pejabat khusus yang disebut “adhyaksa”. Hukuman yang dijatuhkan bervariasi tergantung pada beratnya pelanggaran, mulai dari denda hingga hukuman mati.

Apa sistem pembagian wilayah yang diterapkan di Kerajaan Singasari?

Kerajaan Singasari dibagi menjadi beberapa wilayah yang disebut “wanua”. Setiap wanua dipimpin oleh seorang pejabat yang disebut “wanuhapati” yang bertanggung jawab atas administrasi dan keamanan wilayahnya.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait