Subjek Penelitian Menurut Sugiyono

Made Santika March 16, 2024

Dalam dunia penelitian, subjek merupakan elemen krusial yang menentukan arah dan keberhasilan sebuah studi. Sugiyono, seorang pakar metodologi penelitian terkemuka, telah mengembangkan teori komprehensif mengenai subjek penelitian yang menjadi acuan penting bagi para peneliti.

Teori Sugiyono tidak hanya memberikan definisi subjek penelitian yang jelas, tetapi juga mengklasifikasikan berbagai jenis subjek, menguraikan cara menentukan subjek yang tepat, dan menekankan pertimbangan etis dalam proses seleksi. Dengan memahami konsep-konsep ini, peneliti dapat memastikan bahwa subjek penelitian mereka valid, reliabel, dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Definisi Subjek Penelitian Menurut Sugiyono

Dalam penelitian, subjek penelitian merupakan individu, kelompok, atau objek yang menjadi sasaran pengumpulan data dan analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Menurut Sugiyono (2016), subjek penelitian adalah pihak yang diteliti, baik individu, kelompok, atau benda, yang memiliki karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian.

Contoh Subjek Penelitian

Penelitian Kualitatif

  • Individu: Seorang pasien dengan gangguan kecemasan yang menjadi subjek studi kasus.
  • Kelompok: Sebuah komunitas yang menjadi subjek penelitian tentang praktik keagamaan.
  • Benda: Sebuah dokumen sejarah yang menjadi subjek penelitian tentang perubahan sosial.

Penelitian Kuantitatif

  • Individu: Siswa sekolah menengah yang menjadi subjek penelitian tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik.
  • Kelompok: Perusahaan-perusahaan teknologi yang menjadi subjek penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi.
  • Benda: Data statistik yang menjadi subjek penelitian tentang tren ekonomi.

Jenis-Jenis Subjek Penelitian

Dalam penelitian, subjek merupakan entitas yang menjadi objek pengamatan dan analisis. Sugiyono mengidentifikasi beberapa jenis subjek penelitian, masing-masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya.

Subjek Manusia

Subjek manusia adalah individu yang menjadi objek penelitian, seperti mahasiswa, karyawan, atau pasien. Jenis subjek ini memiliki kelebihan dalam hal kemampuan memberikan informasi dan pendapat yang mendalam. Namun, kekurangannya adalah potensi bias, pengaruh faktor eksternal, dan kesulitan dalam mengontrol variabel penelitian.

Subjek Hewan

Subjek hewan digunakan dalam penelitian untuk menguji hipotesis dan mendapatkan wawasan tentang perilaku dan fisiologi manusia. Kelebihannya adalah kemudahan dalam mengontrol variabel dan replikasi penelitian. Namun, kekurangannya adalah perbedaan fisiologis dan psikologis antara manusia dan hewan, sehingga hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke manusia.

Subjek Tanaman

Subjek tanaman digunakan dalam penelitian biologi dan pertanian. Kelebihannya adalah kemudahan dalam mengontrol variabel dan pengamatan jangka panjang. Namun, kekurangannya adalah keterbatasan dalam memberikan informasi dan pendapat seperti subjek manusia.

Subjek Mikroorganisme

Subjek mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, digunakan dalam penelitian mikrobiologi dan medis. Kelebihannya adalah kemudahan dalam mengontrol variabel dan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan. Namun, kekurangannya adalah keterbatasan dalam menggeneralisasikan hasil penelitian ke organisme yang lebih kompleks.

Subjek Benda Mati

Subjek benda mati, seperti batu, logam, atau benda buatan manusia, digunakan dalam penelitian fisika, kimia, dan teknik. Kelebihannya adalah kemudahan dalam mengontrol variabel dan replikasi penelitian. Namun, kekurangannya adalah ketidakmampuan memberikan informasi atau pendapat seperti subjek manusia.

Cara Menentukan Subjek Penelitian

subjek penelitian menurut sugiyono terbaru

Menentukan subjek penelitian adalah langkah penting dalam proses penelitian. Berikut langkah-langkah yang disarankan oleh Sugiyono:

Menentukan Populasi

Populasi adalah seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Langkah pertama adalah menentukan populasi yang relevan dengan topik penelitian.

Menentukan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Cara menentukan sampel tergantung pada jenis penelitian dan tujuannya.

Contoh Skenario

Misalkan peneliti ingin meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap gaya hidup remaja. Populasinya adalah seluruh remaja di Indonesia. Namun, tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi, sehingga peneliti harus menentukan sampel.

Peneliti dapat memilih sampel acak sederhana, yaitu memilih remaja secara acak dari seluruh populasi. Atau, peneliti dapat memilih sampel berstrata, yaitu membagi populasi ke dalam strata (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi) dan kemudian memilih sampel dari setiap strata.

Pertimbangan Etis dalam Pemilihan Subjek

subjek penelitian menurut sugiyono

Memastikan pertimbangan etika dalam pemilihan subjek penelitian sangat penting untuk menjaga integritas penelitian dan melindungi hak-hak individu yang berpartisipasi. Prinsip-prinsip etika berikut harus diperhatikan:

  • Rasa Hormat untuk Orang: Perlakukan subjek dengan hormat, tanpa memandang ras, etnis, gender, usia, atau status sosial ekonomi mereka.
  • Kerahasiaan dan Privasi: Jaga kerahasiaan data subjek dan privasi mereka selama dan setelah penelitian.
  • Persetujuan yang Diinformasikan: Dapatkan persetujuan yang diinformasikan dari subjek sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian, yang menjelaskan tujuan, prosedur, dan potensi risiko yang terlibat.
  • Minimalkan Risiko: Minimalkan risiko potensial bagi subjek dengan menggunakan metode penelitian yang aman dan tidak merugikan.
  • Manfaat: Pastikan bahwa manfaat potensial dari penelitian lebih besar daripada potensi risikonya bagi subjek.

Memastikan Privasi, Kerahasiaan, dan Persetujuan yang Diinformasikan

Untuk memastikan privasi, kerahasiaan, dan persetujuan yang diinformasikan, peneliti harus mengambil langkah-langkah berikut:

  • Gunakan prosedur pengkodean untuk mengidentifikasi subjek tanpa menggunakan informasi identitas.
  • Simpan data penelitian di lokasi yang aman dan terjamin.
  • Dapatkan persetujuan tertulis dari subjek sebelum mengumpulkan data.
  • Berikan subjek informasi yang cukup tentang penelitian untuk membuat keputusan yang tepat tentang partisipasi mereka.
  • Hormati keputusan subjek untuk menarik diri dari penelitian kapan saja tanpa konsekuensi.

Sampling dalam Penelitian

subjek penelitian menurut sugiyono terbaru

Sampling merupakan teknik pengambilan sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh populasi dalam suatu penelitian. Teknik sampling yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa sampel yang diambil dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi.

Teknik Sampling Acak dan Non-Acak

Teknik sampling dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: acak dan non-acak.

Teknik Sampling Acak

Teknik sampling acak memastikan bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:

  • -*Pengambilan Sampel Acak Sederhana

    Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih, biasanya melalui pengundian acak.

  • -*Pengambilan Sampel Acak Berstrata

    Populasi dibagi menjadi strata (kelompok) berdasarkan karakteristik tertentu, dan sampel diambil secara acak dari setiap strata.

  • -*Pengambilan Sampel Acak Berkelompok

    Populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok, dan sejumlah kelompok dipilih secara acak, dengan semua anggota kelompok tersebut menjadi bagian dari sampel.

Teknik Sampling Non-Acak

Teknik sampling non-acak tidak memberikan setiap anggota populasi peluang yang sama untuk dipilih.

Teknik ini meliputi:

  • -*Pengambilan Sampel Purposive

    Peneliti memilih anggota sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.

  • -*Pengambilan Sampel Kuota

    Sampel diambil dari berbagai kelompok populasi untuk memastikan representasi yang proporsional.

  • -*Pengambilan Sampel Bola Salju

    Anggota sampel awal direkrut, dan mereka kemudian diminta untuk merujuk anggota lain yang memenuhi kriteria penelitian.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Teknik Sampling

Saat memilih teknik sampling, faktor-faktor berikut perlu dipertimbangkan:

  • -*Tujuan penelitian

    Teknik sampling harus sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis informasi yang ingin dikumpulkan.

  • -*Populasi

    Karakteristik populasi, seperti ukuran, keragaman, dan ketersediaan, dapat memengaruhi pilihan teknik sampling.

  • -*Sumber daya

    Biaya, waktu, dan sumber daya lain yang tersedia dapat membatasi pilihan teknik sampling.

  • -*Jenis data

    Jenis data yang dikumpulkan (kualitatif atau kuantitatif) dapat memengaruhi pilihan teknik sampling.

  • -*Etika

    Pertimbangan etika, seperti privasi dan persetujuan, harus dipertimbangkan saat memilih teknik sampling.

Ukuran Sampel

subjek penelitian menurut sugiyono

Untuk menentukan ukuran sampel yang representatif, Sugiyono mengusulkan rumus berikut:

n = N x p x q / (d 2 x (N – 1) + p x q)

di mana:

  • n = ukuran sampel
  • N = jumlah populasi
  • p = proporsi populasi yang diperkirakan memiliki karakteristik tertentu
  • q = 1
    – p
  • d = tingkat presisi yang diinginkan (biasanya 0,05 atau 5%)

Ilustrasi

Misalkan kita ingin melakukan penelitian dengan populasi 1.000 orang dan kita memperkirakan bahwa sekitar 40% dari populasi memiliki karakteristik tertentu (p = 0,4). Jika kita menetapkan tingkat presisi yang diinginkan sebesar 5% (d = 0,05), maka ukuran sampel yang diperlukan dapat dihitung sebagai berikut:

n = 1.000 x 0,4 x 0,6 / (0,05 2 x (1.000 – 1) + 0,4 x 0,6)

n = 267,14 (dibulatkan menjadi 267)

Dengan demikian, ukuran sampel yang diperlukan untuk penelitian ini adalah 267 orang.

Validitas dan Reliabilitas dalam Pemilihan Subjek

Dalam penelitian, validitas dan reliabilitas merupakan aspek penting dalam memastikan kualitas data yang dikumpulkan. Konsep ini juga berlaku dalam pemilihan subjek penelitian, di mana peneliti harus memastikan bahwa subjek yang dipilih benar-benar mewakili populasi yang diteliti dan dapat memberikan informasi yang akurat dan konsisten.

Validitas mengacu pada sejauh mana subjek yang dipilih mencerminkan karakteristik populasi yang diteliti. Hal ini dapat dipastikan dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang tepat, seperti pengambilan sampel acak atau pengambilan sampel bertingkat. Dengan cara ini, peneliti dapat yakin bahwa subjek yang dipilih mewakili populasi secara keseluruhan.

Reliabilitas, di sisi lain, mengacu pada konsistensi hasil yang diperoleh dari subjek yang sama. Hal ini dapat dipastikan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid dan reliabel. Misalnya, jika peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data, kuesioner tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut jelas dan tidak bias.

Cara Memastikan Validitas dan Reliabilitas Subjek Penelitian

  • Gunakan metode pengambilan sampel yang tepat, seperti pengambilan sampel acak atau pengambilan sampel bertingkat.
  • Uji instrumen pengumpulan data untuk memastikan validitas dan reliabilitasnya.
  • Gunakan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan.
  • Berikan instruksi yang jelas kepada subjek untuk memastikan bahwa mereka memahami tujuan penelitian dan cara memberikan respons yang akurat.

Kesimpulan

Dengan mengikuti pedoman Sugiyono, peneliti dapat memilih subjek yang tepat yang akan memberikan data yang kaya dan dapat dipercaya. Teori subjek penelitian Sugiyono tidak hanya menjadi landasan bagi praktik penelitian yang kuat tetapi juga berkontribusi pada kemajuan metodologi penelitian secara keseluruhan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja jenis-jenis subjek penelitian yang diidentifikasi Sugiyono?

Sugiyono mengidentifikasi tiga jenis subjek penelitian: individu, kelompok, dan institusi.

Apa perbedaan antara sampling acak dan non-acak?

Sampling acak melibatkan pemilihan subjek secara acak dari populasi, sementara sampling non-acak memilih subjek berdasarkan karakteristik atau kriteria tertentu.

Bagaimana cara memastikan validitas dan reliabilitas subjek penelitian?

Validitas mengacu pada sejauh mana subjek mewakili populasi yang diteliti, sedangkan reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil penelitian. Validitas dan reliabilitas dapat dipastikan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang tepat dan dengan menguji subjek secara berkala.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait