Tembang Pangkur Tema Sekolah Adiwiyata

Made Santika March 20, 2024

Tembang pangkur, sebagai salah satu bentuk kesenian tradisional Jawa, memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan, termasuk prinsip-prinsip Sekolah Adiwiyata. Tembang ini menawarkan medium yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Dengan karakteristiknya yang khas dan struktur yang teratur, tembang pangkur menjadi sarana yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan yang kompleks dengan cara yang menarik dan mudah diingat.

Tema Tembang Pangkur Sekolah Adiwiyata

tembang pangkur tema sekolah adiwiyata terbaru

Tembang pangkur merupakan salah satu tembang Jawa yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan luhur, termasuk tentang pentingnya lingkungan hidup. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan lingkungan hidup, tema Sekolah Adiwiyata mulai banyak diangkat dalam tembang pangkur.

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan hidup sekolah. Sekolah Adiwiyata bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup, serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup berkelanjutan.

Syair Tembang Pangkur Sekolah Adiwiyata

Berikut adalah contoh syair tembang pangkur yang mengangkat tema Sekolah Adiwiyata:

  • “Sekolah Adiwiyata, sekolah yang ramah lingkungan,
    Lingkungan bersih dan sehat, siswa nyaman belajar.”
  • “Tanam pohon, hijaukan sekolah,
    Udara segar, sehat untuk semua.”
  • “Kurangi sampah, daur ulang dengan benar,
    Sekolah bersih, lingkungan terjaga.”

Karakteristik Tembang Pangkur

Tembang pangkur merupakan salah satu jenis tembang macapat yang memiliki karakteristik unik dalam struktur dan aturannya.

Karakteristik utama tembang pangkur meliputi jumlah baris, jumlah suku kata, dan pola rima.

Struktur Baris dan Suku Kata

Tembang pangkur terdiri dari tujuh baris, dengan jumlah suku kata yang berbeda pada setiap barisnya. Berikut rinciannya:

  • Baris 1: 8 suku kata
  • Baris 2: 11 suku kata
  • Baris 3: 8 suku kata
  • Baris 4: 12 suku kata
  • Baris 5: 8 suku kata
  • Baris 6: 11 suku kata
  • Baris 7: 8 suku kata

Pola Rima

Tembang pangkur memiliki pola rima silang pada baris ganjil dan genap, yaitu:

  • Baris 1 berima dengan Baris 3
  • Baris 2 berima dengan Baris 4
  • Baris 5 berima dengan Baris 7

Tabel Ringkasan

Baris Jumlah Suku Kata Pola Rima
1 8
2 11 Berima dengan Baris 4
3 8 Berima dengan Baris 1
4 12 Berima dengan Baris 2
5 8 Berima dengan Baris 7
6 11
7 8 Berima dengan Baris 5

Struktur Tembang Pangkur

tembang pangkur tema sekolah adiwiyata

Tembang pangkur merupakan salah satu jenis tembang Jawa yang memiliki struktur khusus. Struktur ini terdiri dari beberapa bagian yang saling berkaitan.

Secara umum, struktur tembang pangkur dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Bait 1: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima a-b-a-b.
  • Bait 2: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima c-d-c-d.
  • Bait 3: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima a-b-a-b.
  • Bait 4: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima c-d-c-d.
  • Bait 5: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima a-b-a-b.
  • Bait 6: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima c-d-c-d.
  • Bait 7: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima a-b-a-b.
  • Bait 8: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima c-d-c-d.
  • Bait 9: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima a-b-a-b.
  • Bait 10: Terdiri dari 4 baris dengan pola rima c-d-c-d.

Penggunaan Tembang Pangkur dalam Pendidikan

tembang pangkur tema sekolah adiwiyata terbaru

Tembang pangkur memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Sekolah Adiwiyata, yakni lingkungan yang sehat, lestari, dan berkelanjutan. Tembang ini mengandung ajaran luhur tentang kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Media Pembelajaran

Tembang pangkur dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif. Misalnya, guru dapat mengajarkan materi tentang ekosistem dengan menyanyikan tembang pangkur yang berisi tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Selain itu, tembang pangkur juga dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, seperti kerja sama dan gotong royong dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kreativitas dalam Penciptaan Tembang Pangkur

Menulis tembang pangkur dengan tema Sekolah Adiwiyata merupakan kegiatan kreatif yang dapat dilakukan oleh siswa maupun masyarakat umum. Terdapat beberapa tips dan teknik yang dapat diterapkan untuk menciptakan tembang pangkur yang efektif dan bermakna.

Memahami Struktur Tembang Pangkur

Tembang pangkur memiliki struktur tertentu yang perlu dipahami, yaitu terdiri dari tujuh baris dengan rima akhir berpola a-b-a-b-c-b-a. Setiap baris memiliki jumlah suku kata dan pola rima yang sama, yaitu:

  1. Baris 1: 12 suku kata
  2. Baris 2: 12 suku kata
  3. Baris 3: 8 suku kata
  4. Baris 4: 8 suku kata
  5. Baris 5: 12 suku kata
  6. Baris 6: 8 suku kata
  7. Baris 7: 12 suku kata

Memilih Tema dan Ide

Menentukan tema dan ide yang jelas akan memudahkan dalam menulis tembang pangkur. Tema Sekolah Adiwiyata dapat dijabarkan menjadi beberapa subtema, seperti lingkungan hidup, konservasi, dan pendidikan berkelanjutan.

Menulis Bait dan Lirik

Bait dan lirik tembang pangkur harus mengandung pesan dan makna yang ingin disampaikan. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta perhatikan rima dan irama agar terdengar indah.

Membawakan Tembang Pangkur

Setelah menulis tembang pangkur, penting untuk dapat membawakannya dengan baik. Perhatikan intonasi, ekspresi, dan teknik vokal agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Contoh Tembang Pangkur Sekolah Adiwiyata

Kumpulan Tembang Pangkur

Berikut adalah beberapa contoh tembang pangkur yang dibuat oleh siswa atau guru dengan tema Sekolah Adiwiyata:

Tembang Pangkur 1 Sekolah AdiwiyataTempat belajar nan asriAlam sekitar dijagaTanaman rimbun nan lestari Tembang Pangkur 2 Siswa cinta lingkunganMenanam pohon setiap tahunSampah dipilah dengan senangLingkungan bersih dan nyaman Tembang Pangkur 3 Sekolah AdiwiyataMembangun generasi berwawasanPeduli lingkungan dan alamDemi masa depan yang cerah

Ringkasan Terakhir

blank

Dalam konteks pendidikan, tembang pangkur dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pengajaran untuk menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan, kesadaran akan pentingnya pelestarian, dan praktik hidup berkelanjutan. Dengan terus menggali dan mengembangkan kreativitas dalam penciptaan tembang pangkur bertema Sekolah Adiwiyata, kita dapat memperkaya khasanah budaya sekaligus berkontribusi pada upaya membangun generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Apa itu tembang pangkur?

Tembang pangkur adalah jenis tembang Jawa yang terdiri dari 7 baris, dengan pola suku kata 8-8-8-8-8-5-7.

Bagaimana tembang pangkur dapat digunakan dalam pendidikan Sekolah Adiwiyata?

Tembang pangkur dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan pesan-pesan tentang lingkungan hidup, seperti pentingnya penghijauan, pengelolaan sampah, dan konservasi energi.

Apa manfaat menggunakan tembang pangkur dalam pendidikan?

Tembang pangkur membantu siswa memahami konsep-konsep lingkungan hidup dengan cara yang menarik dan mudah diingat, serta menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Jawa.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait