Tembung Jejaka Kalebu Tembung Rangkep

Made Santika March 19, 2024

Dalam khazanah bahasa Indonesia, terdapat kekayaan ragam kata yang dikenal sebagai tembung jejaka, termasuk di dalamnya tembung rangkep. Tembung rangkep, atau kata majemuk, memegang peran penting dalam memperkaya bahasa dan mempermudah penyampaian makna yang kompleks.

Tembung rangkep terdiri dari dua kata dasar atau lebih yang membentuk makna baru. Keberadaannya memberikan alternatif kata yang lebih ringkas, tepat, dan ekspresif dibandingkan dengan menggunakan frasa atau kalimat.

Pengertian Tembung Rangkep

Tembung rangkep, atau kata majemuk, adalah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih yang digabungkan menjadi satu kesatuan.

Tembung rangkep dapat terbentuk dari:

  • Penggabungan dua kata yang berdiri sendiri, misalnya “rumah tangga” dan “kaki tangan”.
  • Penggabungan kata dasar dengan imbuhan, misalnya “bermuka dua” dan “melakukan kesalahan”.
  • Penggabungan kata ulang, misalnya “anak-anak” dan “hari-hari”.

Jenis-Jenis Tembung Rangkep

Tembung rangkep merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Terdapat beberapa jenis tembung rangkep, antara lain:

Kata Dasar + Kata Dasar

  • Gapura (gapura + pura)
  • Gunung api (gunung + api)
  • Pantai laut (pantai + laut)

Kata Dasar + Kata Imbuhan

  • Pemuda (pemuda +
    -an)
  • Peristiwa (peristiwa +
    -an)
  • Kembali (kembali +
    -i)

Kata Imbuhan + Kata Dasar

  • Berangkat (ber- + berangkat)
  • Melawan (me- + lawan)
  • Menulis (men- + tulis)

Kata Ulang

  • Anak-anak (anak)
  • Buku-buku (buku)
  • Jalan-jalan (jalan)

Ciri-Ciri Tembung Rangkep

Tembung rangkep merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan makna. Ciri-ciri umum tembung rangkep antara lain:

Komposisi Kata

  • Terdiri dari dua kata atau lebih yang digabungkan menjadi satu kesatuan.
  • Contoh: tembung rangkep, buku tulis, mata pelajaran.

Makna Tunggal

  • Memiliki makna yang berbeda dari gabungan kata aslinya.
  • Contoh: tembung rangkep (gabungan dua kata) memiliki makna ‘kata majemuk’, berbeda dari tembung (kata) dan rangkep (ganda).

Tidak Dapat Dipisahkan

  • Kata-kata penyusunnya tidak dapat dipisahkan tanpa mengubah makna.
  • Contoh: tembung rangkep tidak dapat dipisahkan menjadi tembung dan rangkep tanpa mengubah makna.

Bersifat Produktif

  • Dapat membentuk kata-kata baru dengan mudah.
  • Contoh: buku tulis dapat divariasikan menjadi buku catatan, buku pelajaran, buku panduan.

Bersifat Idiomatis

  • Maknanya tidak dapat diartikan secara harfiah.
  • Contoh: mata pelajaran tidak berarti ‘mata yang belajar’ secara harfiah, melainkan ‘bidang studi’.

Cara Membentuk Tembung Rangkep

Tembung rangkep merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Pembentukan tembung rangkep dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain dengan menggunakan afiks dan pengulangan.

Penggunaan Afiks

  • Afiks Prefiks: Ditambahkan di awal kata dasar, misalnya di– pada kata dibuat.
  • Afiks Sufiks: Ditambahkan di akhir kata dasar, misalnya -an pada kata buatan.
  • Afiks Infiks: Ditambahkan di tengah kata dasar, misalnya -el- pada kata gemetar.
  • Afiks Konfiks: Ditambahkan di awal dan akhir kata dasar, misalnya pe-…-an pada kata pebuatan.

Pengulangan

Pengulangan kata dasar dapat membentuk tembung rangkep dengan makna yang diperkuat atau dikurangi, misalnya:

  • Pengulangan Utuh: anak-anak, rumah-rumah
  • Pengulangan Sebagian: anak-beranak, rumah-rumahan
  • Pengulangan Berselang-seling: tua muda, besar kecil

Penggunaan Tembung Rangkep

Tembung rangkep merupakan gabungan dua kata yang memiliki makna baru dan berbeda dari makna kata aslinya. Penggunaan tembung rangkep banyak ditemukan dalam bahasa Jawa, khususnya dalam karya sastra dan peribahasa.

Konteks Penggunaan

Tembung rangkep biasanya digunakan untuk:

  • Menekankan atau memperkuat makna
  • Menjelaskan atau memberikan informasi tambahan
  • Menciptakan kesan atau suasana tertentu
  • Menunjukkan hubungan atau perbandingan

Contoh Kalimat

Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan tembung rangkep:

  • “Wong sing sabar lan temen bakal entuk rejeki sing akeh.” (Orang yang sabar dan setia akan mendapatkan rezeki yang banyak.)
  • “Karo-karo alus, alus-alus kuwat.” (Halus-halus kuat, kuat-kuat halus.)
  • “Ojo ngomong dhuwur-dhuwur, bisa-bisa kepleset.” (Jangan berbicara tinggi-tinggi, bisa-bisa terpeleset.)

Contoh Tembung Rangkep

tembung jejaka kalebu tembung rangkep terbaru

Tembung rangkep merupakan gabungan dua kata yang membentuk makna baru. Dalam bahasa Jawa, terdapat berbagai jenis tembung rangkep yang umum digunakan.

Jenis Tembung Rangkep

Tembung rangkep dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu:

  • Tembung Rangkep Dwipurwa: Gabungan dua kata yang memiliki makna yang sama, misalnya anak putu (cucu), bapak ibu (orang tua).
  • Tembung Rangkep Salin Swara: Gabungan dua kata yang memiliki bunyi yang sama, misalnya anak cucu (keturunan), bapak bapak (ayah).
  • Tembung Rangkep Salin Arti: Gabungan dua kata yang memiliki makna yang berbeda, misalnya ajar ajar (mengajar), tulis tulis (menulis).
  • Tembung Rangkep Salin Omong: Gabungan dua kata yang memiliki bunyi yang sama dan makna yang berbeda, misalnya dalan dalan (jalan), pasar pasar (pasar).
  • Tembung Rangkep Campuran: Gabungan dua kata yang terdiri dari kata dasar dan kata imbuhan, misalnya anak-anak (anak-anak), bapak-bapak (ayah-ayah).

Manfaat Penggunaan Tembung Rangkep

mlayu tembung salin swara sedangkan bocah kuwi kalimat

Tembung rangkep merupakan kombinasi dua atau lebih kata yang memiliki makna baru dan berbeda dari makna kata-kata penyusunnya. Penggunaan tembung rangkep dalam bahasa menawarkan berbagai manfaat, memperkaya bahasa dan meningkatkan ekspresi.

Memperkaya Kosakata

Tembung rangkep memperluas kosakata bahasa dengan menciptakan kata-kata baru yang tidak dapat diungkapkan hanya dengan kata-kata sederhana. Misalnya, “jembar ayu” (cantik jelita) atau “salah guna” (penyalahgunaan).

Menambah Nuansa Makna

Tembung rangkep memungkinkan nuansa makna yang lebih luas. Misalnya, “gawat darurat” (sangat darurat) atau “gembira cita” (sangat gembira) memberikan penekanan dan intensitas yang lebih kuat dibandingkan dengan kata-kata penyusunnya.

Efisiensi Bahasa

Tembung rangkep dapat menggantikan frasa yang lebih panjang, membuat bahasa menjadi lebih efisien dan ringkas. Misalnya, “tulang punggung” (penyangga utama) atau “mata pencaharian” (sumber penghasilan).

Menambah Kejelasan dan Kekhususan

Tembung rangkep dapat memberikan kejelasan dan kekhususan yang lebih besar. Misalnya, “sumber daya alam” (kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui) atau “jalan pintas” (rute alternatif yang lebih cepat).

Perbedaan Tembung Rangkep dan Kata Ganda

Dalam bahasa Jawa, tembung rangkep dan kata ganda merupakan dua jenis struktur kata yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Bentuk

  • Tembung Rangkep: Terdiri dari dua kata yang berdiri sendiri dan tidak mengalami perubahan bentuk.
  • Kata Ganda: Terdiri dari dua kata yang mengalami perubahan bentuk, seperti pengulangan, penambahan awalan atau akhiran.

Makna

  • Tembung Rangkep: Memiliki makna yang sama dengan gabungan kedua kata penyusunnya, misalnya “dapur masak” (dapur untuk memasak).
  • Kata Ganda: Dapat memiliki makna yang berbeda dari gabungan kedua kata penyusunnya, misalnya “rumah-rumahan” (rumah mainan).

Contoh

Tembung Rangkep Kata Ganda
Omah dhahar Omah-omahan
Sekolah menengah Seko-seko
Dapur masak Masak-masak

Akhir Kata

Pemahaman tentang tembung rangkep, baik jenis, ciri, maupun penggunaannya, sangat bermanfaat dalam pengembangan keterampilan berbahasa Indonesia. Dengan memanfaatkan tembung rangkep secara efektif, kita dapat memperkaya ungkapan, mempertegas makna, dan memperindah tuturan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa itu tembung rangkep?

Tembung rangkep adalah kata yang terbentuk dari dua kata dasar atau lebih yang memiliki makna baru.

Apa saja jenis-jenis tembung rangkep?

Jenis-jenis tembung rangkep antara lain kata dasar + kata dasar, kata dasar + kata imbuhan, kata imbuhan + kata dasar, dan kata ulang.

Apa saja ciri-ciri tembung rangkep?

Ciri-ciri tembung rangkep antara lain memiliki makna baru, tidak dapat dipisahkan menjadi unsur-unsur yang lebih kecil, dan tidak dapat disisipkan kata lain di antara unsurnya.

Bagaimana cara membentuk tembung rangkep?

Tembung rangkep dapat dibentuk dengan menggabungkan dua kata dasar, menambahkan imbuhan pada kata dasar, atau mengulang kata dasar.

Apa saja manfaat penggunaan tembung rangkep?

Manfaat penggunaan tembung rangkep antara lain memperkaya bahasa, mempertegas makna, dan memperindah tuturan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait