Dalam khazanah keilmuan Islam, terdapat ungkapan “Waidza Batostum Batostum Jabarin” yang sarat makna dan hikmah. Ungkapan ini tidak hanya merepresentasikan ajaran agama, tetapi juga memiliki relevansi yang mendalam dengan kehidupan manusia modern.
Ungkapan “Waidza Batostum Batostum Jabarin” berasal dari Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Fajr ayat 15. Ayat ini mengisahkan tentang hukuman yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang berlaku sewenang-wenang dan menindas orang lain.
Definisi Waidza Batostum Batostum Jabarin
Kata “Waidza Batostum Batostum Jabarin” berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari beberapa kata:
- Waidza: Artinya “dan ketika”
- Batostum: Artinya “kamu potong”
- Batostum: Artinya “kamu potong”
- Jabarin: Artinya “orang-orang yang sombong”
Terjemahan bahasa Indonesia dari kata tersebut adalah “Dan ketika kamu memotong orang-orang yang sombong.”
Konteks Al-Qur’an
Ungkapan “Waidza Batostum Batostum Jabarin” (وإذا بطشتم بطشتم جبارين) disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya pada:
Surah dan Ayat
- Surah Al-Anbiya’, ayat 44
Ayat ini berada dalam konteks pembahasan tentang kehancuran umat-umat terdahulu karena kezaliman dan kesombongan mereka.
Relevansi dengan Kehidupan
Ungkapan “Waidza Batostum Batostum Jabarin” memiliki relevansi yang mendalam dengan kehidupan manusia modern, yang mencerminkan sifat dunia yang penuh gejolak dan kebutuhan akan ketahanan dalam menghadapi kesulitan.
Aplikasi dalam Situasi Nyata
- Saat menghadapi kemunduran atau tantangan, ungkapan ini mengingatkan kita untuk tetap gigih dan tidak menyerah pada kesulitan.
- Dalam konteks kehidupan profesional, ini memotivasi kita untuk terus berusaha mencapai tujuan kita meskipun mengalami hambatan.
- Di ranah hubungan interpersonal, ini mengajarkan kita pentingnya ketekunan dan komitmen, bahkan saat menghadapi konflik atau perselisihan.
- Dalam konteks pertumbuhan pribadi, ini menginspirasi kita untuk menghadapi ketakutan dan keraguan kita, mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman dan berkembang.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Kata “Waidza Batostum Batostum Jabarin” mengajarkan beberapa pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Pelajaran ini menekankan pentingnya:
- Menjaga integritas dan kejujuran
- Menghindari kesombongan dan keserakahan
- Bersikap rendah hati dan bersyukur
Menjaga Integritas dan Kejujuran
Kejujuran dan integritas adalah landasan karakter yang kuat. Pelajaran ini mengajarkan bahwa kita harus selalu bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral, bahkan ketika sulit atau tidak menguntungkan.
Menghindari Kesombongan dan Keserakahan
Kesombongan dan keserakahan dapat menghancurkan individu dan masyarakat. Pelajaran ini memperingatkan kita untuk menghindari sifat-sifat ini dan sebaliknya mengembangkan kerendahan hati dan kemurahan hati.
Bersikap Rendah Hati dan Bersyukur
Rendah hati dan bersyukur adalah sikap penting yang membawa kebahagiaan dan kepuasan. Pelajaran ini mengingatkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan mengakui pencapaian orang lain.
Kesimpulan
Memahami makna dan relevansi “Waidza Batostum Batostum Jabarin” sangatlah penting untuk membentuk karakter manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa sosial. Dengan meneladani ajaran yang terkandung di dalamnya, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa makna harfiah dari “Waidza Batostum Batostum Jabarin”?
Dan apabila kamu memukul, maka kamu pukul dengan pukulan yang keras.
Dalam konteks apa ungkapan ini digunakan dalam Al-Qur’an?
Sebagai peringatan bagi orang-orang yang menindas dan berlaku sewenang-wenang.
Apa pelajaran yang dapat diambil dari ungkapan ini?
Melarang segala bentuk penindasan dan kekerasan, serta mendorong sikap keadilan dan belas kasih.