When The Party’S Over Makna

Made Santika March 11, 2024

Dalam lanskap musik modern, lagu “When the Party’s Over” karya Billie Eilish telah menjadi fenomena global, menyentuh hati pendengar dengan liriknya yang menyayat hati dan melodinya yang menghantui. Lagu ini menggali tema kesepian dan isolasi yang menghantui, menyoroti perasaan kosong yang dapat mengikuti momen-momen kegembiraan yang intens.

Dengan menganalisis metafora dan simbolisme yang digunakan Eilish, kita dapat mengungkap makna yang lebih dalam dari lagu ini, mengeksplorasi konteks penulisannya, dan meneliti dampaknya pada budaya. Selain itu, dengan memeriksa interpretasi alternatif dari lagu tersebut, kita dapat menghargai kompleksitas pesan yang disampaikannya.

Arti Lagu “When the Party’s Over”

when the party's over makna

Lagu “When the Party’s Over” oleh Billie Eilish adalah eksplorasi yang menghantui tentang kesepian dan isolasi setelah gemerlap dan hiruk pikuk kehidupan sosial mereda.

Metafora dan Simbolisme

Lagu ini dipenuhi dengan metafora dan simbolisme yang menggambarkan perasaan terisolasi dan kesepian.

  • Pesta: Mewakili keramaian dan kegembiraan kehidupan sosial.
  • Rumah: Mewakili ruang pribadi dan kesendirian.
  • Matanya: Mewakili jendela ke jiwa penyanyi, mengungkapkan rasa sakit dan kesepiannya.

Tema Kesepian dan Isolasi

Tema sentral lagu ini adalah kesepian dan isolasi yang dialami setelah pesta berakhir.

  • Lirik “I’m all alone”: Mengungkapkan perasaan kesendirian dan keterasingan.
  • Lirik “I’m lost and I don’t know where I am”: Menggambarkan kebingungan dan ketidakpastian yang menyertai kesepian.
  • Lirik “I’m just a waste of space”: Menunjukkan perasaan tidak berharga dan tidak penting yang terkait dengan isolasi.

Konteks Penulisan Lagu

kpopmap eilish billie partys

Lagu “When the Party’s Over” ditulis dan dibawakan oleh Billie Eilish, seorang penyanyi-penulis lagu Amerika. Lagu ini dirilis pada tahun 2018 sebagai bagian dari album debutnya, “When We All Fall Asleep, Where Do We Go?”.

Inspirasi di balik lagu ini berasal dari pengalaman pribadi Eilish sendiri. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa lagu tersebut mengeksplorasi perasaan kesepian dan isolasi yang ia rasakan setelah menghadiri pesta. Ia juga mengungkapkan bahwa lagu tersebut merupakan metafora untuk akhir sebuah hubungan.

Peristiwa Pribadi

  • Eilish merasa kesepian dan terisolasi setelah menghadiri pesta.
  • Ia merasa tidak terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.
  • Ia mempertanyakan makna pesta dan hubungan sosial.

Metafora Hubungan

  • Pesta mewakili hubungan yang telah berakhir.
  • Kesepian dan isolasi Eilish melambangkan perasaan kehilangan dan kesedihan.
  • Akhir pesta mewakili akhir hubungan dan dimulainya fase baru dalam kehidupan.

Penerimaan dan Dampak

billie eilish nylon slams partys makna bizarre portrayed cyborg cheesed heavily

Lagu “When the Party’s Over” meraih kesuksesan komersial yang luar biasa, menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara. Popularitasnya yang luas bergema dengan pendengar karena liriknya yang jujur dan melodinya yang menawan.

Lagu ini beresonansi dengan pendengar yang berjuang dengan kesedihan, kesepian, dan perasaan kehilangan. Liriknya yang menyayat hati mengekspresikan kerinduan akan hubungan yang telah berakhir dan kesulitan dalam melanjutkan hidup.

Penggunaan dalam Budaya Populer

  • Lagu ini ditampilkan dalam film “To All the Boys: P.S. I Still Love You” (2020) sebagai lagu pengiring yang mengiringi adegan emosional.
  • Di acara TV “The Flash” (2014-), lagu ini digunakan dalam episode yang berfokus pada karakter yang berduka atas kehilangan orang yang dicintai.
  • Lagu ini telah di-cover oleh banyak artis, termasuk Sam Smith, Ed Sheeran, dan Taylor Swift, yang semakin memperluas popularitasnya.

Interpretasi Alternatif

Lagu “When the Party’s Over” oleh Billie Eilish telah menjadi subjek banyak interpretasi yang berbeda. Beberapa interpretasi ini berfokus pada tema-tema kesepian dan isolasi, sementara yang lain mengeksplorasi gagasan tentang akhir suatu hubungan atau fase kehidupan.

Interpretasi sebagai Kesepian dan Isolasi

  • Lirik lagu tersebut menunjukkan perasaan kesepian dan isolasi, seperti dalam baris “I’m the only one who’s still awake / I’m the only one who’s still here.” (Aku satu-satunya yang masih terjaga / Aku satu-satunya yang masih di sini.)
  • Musiknya, yang lambat dan merenung, menciptakan suasana yang sunyi dan melankolis.
  • Video musik lagu tersebut menampilkan Eilish yang sendirian di sebuah rumah kosong, yang lebih jauh menguatkan tema kesepian.

Interpretasi sebagai Akhir Suatu Hubungan

  • Lirik lagu tersebut juga dapat ditafsirkan sebagai tentang akhir suatu hubungan, seperti dalam baris “When the party’s over / You’re gonna cry on my shoulder” (Ketika pesta berakhir / Kau akan menangis di pundakku).
  • Musiknya yang menyayat hati dan lirik yang menyedihkan menunjukkan rasa sakit dan kesedihan yang terkait dengan perpisahan.
  • Video musik lagu tersebut menampilkan Eilish yang merindukan seseorang yang telah meninggalkannya.

Interpretasi sebagai Akhir Suatu Fase Kehidupan

  • Lagu tersebut juga dapat ditafsirkan sebagai tentang akhir suatu fase kehidupan, seperti dalam baris “I’m not the girl I was before / I’m not the girl you knew” (Aku bukan gadis yang dulu / Aku bukan gadis yang kau kenal).
  • Liriknya menunjukkan pertumbuhan dan perubahan, serta perasaan kehilangan dan nostalgia.
  • Musiknya yang lembut dan penuh harap menyarankan perasaan optimisme dan harapan untuk masa depan.

Pengaruh Budaya

Lagu “When the Party’s Over” karya Billie Eilish telah memberikan dampak signifikan pada budaya populer.

Lagu ini telah memengaruhi tren musik dengan gaya balada pop yang kelam dan intim. Irama yang pelan dan lirik yang penuh emosi telah menginspirasi banyak musisi untuk mengeksplorasi tema-tema serupa dalam karya mereka.

Seni

Lagu ini juga memengaruhi dunia seni. Video musiknya yang suram dan penuh simbolisme telah menjadi sumber inspirasi bagi seniman visual. Estetika lagu tersebut telah memicu tren seni yang berfokus pada eksplorasi kegelapan, kesedihan, dan kesehatan mental.

Tren Mode

Selain itu, “When the Party’s Over” juga memengaruhi tren mode. Gaya Billie Eilish yang unik dan alternatif telah menginspirasi banyak penggemar untuk mengadopsi estetika serupa. Hal ini telah menyebabkan peningkatan popularitas pakaian serba hitam, perhiasan besar, dan riasan gelap.

Karya yang Terinspirasi

Beberapa karya lain yang terinspirasi oleh “When the Party’s Over” antara lain:

  • Lagu “My Strange Addiction” oleh Billie Eilish
  • Album “When We All Fall Asleep, Where Do We Go?” oleh Billie Eilish
  • Video musik “Happier Than Ever” oleh Billie Eilish
  • Lukisan “The Party’s Over” oleh Banksy
  • Pameran seni “When the Party’s Over: The Art of Billie Eilish” di Museum of Modern Art

Penutup

when the party's over makna terbaru

Melalui eksplorasi yang mendalam terhadap “When the Party’s Over”, kita telah memperoleh pemahaman yang lebih kaya tentang tema kesepian dan isolasi yang digambarkan dalam lagu ini. Liriknya yang menyentuh dan melodinya yang memikat telah menjadikan lagu ini sebuah mahakarya abadi, beresonansi dengan pendengar di seluruh dunia.

Karya Billie Eilish ini tidak hanya menjadi cerminan emosi manusia yang universal, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan pada budaya, menginspirasi karya seni dan musik lainnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Apakah lagu “When the Party’s Over” merupakan lagu tentang cinta yang hilang?

Meskipun lagu ini dapat diinterpretasikan secara berbeda, beberapa orang berpendapat bahwa lagu ini mengeksplorasi perasaan kehilangan dan kesedihan setelah hubungan yang berakhir.

Apa makna metafora “when the party’s over”?

Metafora ini mewakili akhir dari momen kegembiraan atau kesenangan, menyoroti perasaan kesepian dan kekosongan yang dapat mengikutinya.

Bagaimana lagu “When the Party’s Over” berdampak pada budaya?

Lagu ini telah menjadi inspirasi bagi banyak karya seni, musik, dan mode, menunjukkan pengaruhnya yang luas pada budaya populer.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait