Cara Menghitung Subnetting Kelas C

Made Santika March 16, 2024

Dalam jaringan komputer, subnetting memainkan peran penting dalam membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Salah satu jenis subnetting yang umum digunakan adalah subnetting kelas C, yang memungkinkan kita untuk memperluas kapasitas jaringan tanpa menambah jumlah alamat IP.

Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah perhitungan subnetting kelas C, menjelaskan rumus yang digunakan, dan memberikan contoh praktis untuk memperjelas konsepnya.

Pengertian Subnetting Kelas C

Subnetting adalah proses membagi jaringan ke dalam sub-jaringan yang lebih kecil. Kelas C adalah salah satu dari lima kelas alamat IP yang digunakan dalam jaringan komputer.

Alamat IP Kelas C memiliki format xxx.xxx.xxx.xxx, di mana xxx mewakili angka antara 192 dan 223.

Rumus Perhitungan Subnetting Kelas C

cara menghitung subnetting kelas c terbaru

Dalam subnetting Kelas C, alamat IP dibagi menjadi tiga bagian: network ID, subnet ID, dan host ID. Subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk membagi jaringan menjadi subnet yang lebih kecil, yang meningkatkan fleksibilitas dan keamanan.

Rumus Perhitungan

  • Subnet Mask: 255.255.255.x
  • Jumlah Host per Subnet: 2(32
    – x)

    – 2
  • Jumlah Subnet yang Dapat Dibuat: 2x
Ringkasan Rumus Subnetting Kelas C
Rumus Deskripsi
255.255.255.x Subnet Mask
2(32

  • x)
  • 2
Jumlah Host per Subnet
2x Jumlah Subnet yang Dapat Dibuat

Cara Menghitung Subnetting Kelas C

Subnetting adalah proses membagi jaringan menjadi subbagian yang lebih kecil. Subnetting kelas C digunakan untuk membagi jaringan kelas C menjadi subbagian yang lebih kecil. Alamat IP kelas C memiliki subnet mask default 255.255.255.0.

Langkah-langkah Menghitung Subnetting Kelas C

  • Tentukan jumlah host yang diperlukan di setiap subnet.
  • Konversikan jumlah host ke format biner.
  • Pinjam bit dari bagian host dari subnet mask.
  • Konversikan subnet mask yang baru ke format desimal.
  • Bagi jaringan menjadi subnet.
  • Tentukan alamat broadcast untuk setiap subnet.
  • Tentukan alamat jaringan untuk setiap subnet.

Contoh Perhitungan

Misalkan kita memiliki jaringan kelas C dengan alamat IP 192.168.1.0 dan kita ingin membaginya menjadi 4 subnet dengan jumlah host masing-masing 32.

1. Jumlah host dalam format biner

11111

2. Pinjam 5 bit dari bagian host

1111100000

3. Subnet mask baru

255.255.255.224

4. Bagi jaringan menjadi 4 subnet

Subnet 1

192.168.1.0

192.168.1.31

Subnet 2

192.168.1.32

192.168.1.63

Subnet 3

192.168.1.64

192.168.1.95

Subnet 4

192.168.1.96192.168.1.127

5. Alamat broadcast untuk setiap subnet

Subnet 1

192.168.1.31

Subnet 2

192.168.1.63

Subnet 3

192.168.1.95

Subnet 4

192.168.1.127

6. Alamat jaringan untuk setiap subnet

Subnet 1

192.168.1.0

Subnet 2

192.168.1.32

Subnet 3

192.168.1.64

Subnet 4

192.168.1.96

Kegunaan Subnetting Kelas C

Subnetting kelas C memainkan peran penting dalam jaringan komputer, memungkinkan jaringan yang lebih besar dibagi menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.

Salah satu penggunaan utama subnetting kelas C adalah untuk membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Hal ini bermanfaat ketika jaringan menjadi terlalu besar dan sulit untuk dikelola sebagai satu kesatuan. Dengan membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, setiap segmen dapat dikelola secara independen, sehingga meningkatkan efisiensi dan keamanan.

Peningkatan Keamanan dan Efisiensi

Subnetting kelas C juga dapat meningkatkan keamanan jaringan. Dengan membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, lebih mudah untuk mengontrol akses ke sumber daya jaringan. Setiap segmen dapat diberi kebijakan keamanan unik, sehingga membatasi akses ke sumber daya tertentu hanya untuk pengguna yang berwenang.

Selain itu, subnetting kelas C dapat meningkatkan efisiensi jaringan dengan mengurangi jumlah lalu lintas yang mengalir melalui jaringan. Ketika jaringan dibagi menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, lalu lintas dibatasi hanya pada segmen tertentu, sehingga mengurangi kemacetan dan meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan.

Pertimbangan Penting dalam Subnetting Kelas C

cara menghitung subnetting kelas c

Subnetting Kelas C melibatkan pertimbangan penting untuk mengoptimalkan alokasi dan manajemen alamat IP. Pemahaman yang komprehensif tentang pertimbangan ini sangat penting untuk memastikan subnetting yang efektif.

Dampak Subnet Mask pada Jumlah Host dan Subnet

Subnet mask menentukan jumlah host dan subnet yang tersedia dalam jaringan. Bit yang ditetapkan sebagai 1 dalam subnet mask menunjukkan bagian jaringan, sementara bit yang ditetapkan sebagai 0 menunjukkan bagian host. Jumlah subnet yang tersedia adalah 2 n , di mana n adalah jumlah bit 0 di subnet mask.

Jumlah host yang tersedia dalam setiap subnet adalah 2 m -2, di mana m adalah jumlah bit 1 di subnet mask. Dua alamat host dicadangkan untuk alamat jaringan dan alamat siaran.

Subnet Mask yang Valid dan Tidak Valid

Subnet mask yang valid harus memenuhi kriteria berikut:

  • Bit yang ditetapkan sebagai 1 harus berurutan.
  • Tidak boleh ada bit 0 di sebelah kiri bit 1.
  • Semua bit di sebelah kanan bit 1 harus 0.

Subnet mask yang tidak valid tidak memenuhi kriteria ini dan akan menyebabkan kesalahan konfigurasi.

Ilustrasi Subnetting Kelas C

cara menghitung subnetting kelas c terbaru

Subnetting kelas C membagi jaringan kelas C menjadi subnet yang lebih kecil untuk mengoptimalkan penggunaan alamat IP dan meningkatkan keamanan jaringan.

Berikut adalah ilustrasi grafis yang menunjukkan pembagian jaringan kelas C menjadi subnet yang lebih kecil:

  • Jaringan kelas C memiliki 24 bit untuk host, yang memungkinkan hingga 254 alamat IP.
  • Subnetting membagi bit host menjadi dua bagian: bit subnet dan bit host.
  • Bit subnet digunakan untuk mengidentifikasi subnet yang berbeda, sedangkan bit host digunakan untuk mengidentifikasi host dalam subnet.

Alamat IP dialokasikan ke setiap subnet sebagai berikut:

  • Bit subnet tetap sama untuk semua host dalam subnet.
  • Bit host bervariasi untuk setiap host dalam subnet.

Contoh Subnetting Kelas C

Sebagai contoh, pertimbangkan jaringan kelas C dengan alamat IP 192.168.1.0/24.

Jika kita ingin membagi jaringan ini menjadi dua subnet dengan jumlah host yang sama, kita dapat menggunakan subnet mask 255.255.255.128.

Subnet mask ini membagi bit host menjadi dua bagian 8-bit:

  • Bit subnet: 11111111.11111111.11111111.10000000
  • Bit host: 00000000.00000000.00000000.00000000

Subnet pertama memiliki alamat subnet 192.168.1.0 dan dapat menampung 126 host dengan alamat IP dari 192.168.1.1 hingga 192.168.1.126.

Subnet kedua memiliki alamat subnet 192.168.1.128 dan dapat menampung 126 host dengan alamat IP dari 192.168.1.129 hingga 192.168.1.254.

Kesimpulan

cara menghitung subnetting kelas c

Memahami cara menghitung subnetting kelas C sangat penting untuk mengelola jaringan secara efektif. Dengan membagi jaringan menjadi subnet yang lebih kecil, kita dapat meningkatkan keamanan, efisiensi, dan fleksibilitas jaringan. Rumus dan langkah-langkah yang diuraikan dalam artikel ini akan membantu Anda melakukan subnetting kelas C dengan akurat dan efisien.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa perbedaan antara subnetting dan supernetting?

Subnetting membagi jaringan menjadi segmen yang lebih kecil, sedangkan supernetting menggabungkan beberapa segmen jaringan menjadi satu segmen yang lebih besar.

Mengapa kita perlu melakukan subnetting?

Subnetting memungkinkan kita untuk mengalokasikan alamat IP secara lebih efisien, meningkatkan keamanan, dan memudahkan manajemen jaringan.

Apa saja pertimbangan penting dalam subnetting kelas C?

Pertimbangan penting meliputi jumlah host yang dibutuhkan per subnet, jumlah subnet yang diinginkan, dan subnet mask yang valid.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait